Viral Bangunan Replika Ka’bah Ada di Jepara, Ternyata Musolah,Sebuah bangunan yang menyerupai Ka’bah, rumah suci umat Islam di Mekkah, viral di media sosial. Bangunan ini terletak di sebuah desa di Jepara, Jawa Tengah, dan menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan keaslian dan tujuan pembangunan replika Ka’bah tersebut.

Viral Bangunan Replika Ka’bah Ada di Jepara, Ternyata Musolah

Setelah ditelusuri, ternyata bangunan tersebut bukanlah replika Ka’bah yang dimaksud, melainkan sebuah masjid yang dirancang dengan arsitektur unik. Masjid ini bernama Masjid Al-Haram, dan dibangun oleh seorang warga Jepara bernama KH. Ahmad Muzakki.

KH. Muzakki, yang juga seorang pengusaha, menyatakan bahwa desain masjid ini terinspirasi dari Ka’bah. Ia ingin menciptakan tempat ibadah yang nyaman dan memiliki nilai estetika tinggi bagi masyarakat sekitar.

“Saya ingin membangun masjid yang berbeda dari yang lain, masjid yang bisa menjadi ikon bagi masyarakat Jepara,” ujar KH. Muzakki.

Pembangunan Masjid Al-Haram dimulai pada tahun 2021 dan selesai pada awal tahun 2023. Masjid ini memiliki luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi dan mampu menampung hingga 500 jamaah. Arsitektur masjid ini memang menyerupai Ka’bah, dengan bentuk kubus dan penutup atap yang terbuat dari batu bata merah.

Namun, KH. Muzakki menegaskan bahwa masjid ini bukanlah replika Ka’bah. Ia hanya terinspirasi dari bentuk dan desainnya. “Kami tidak meniru secara persis, hanya mengambil inspirasi dari bentuk Ka’bah,” katanya.

Masjid Al-Haram dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti mushola, ruang kelas, dan ruang serbaguna. Masjid ini juga memiliki halaman yang luas dan hijau, cocok untuk tempat beribadah dan bersantai.

Meskipun desainnya mirip dengan Ka’bah, KH. Muzakki menegaskan bahwa Masjid Al-Haram tetap menjadi tempat ibadah bagi umat Islam di Jepara. Ia berharap masjid ini dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial bagi masyarakat sekitar.

Meskipun menjadi viral, banyak juga yang mempertanyakan desain masjid ini. Beberapa pihak merasa desain ini terlalu mirip dengan Ka’bah dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di kalangan masyarakat.

Namun, KH. Muzakki tetap optimis bahwa masjid ini dapat diterima oleh masyarakat. Ia berharap masyarakat dapat memahami niatnya dalam membangun masjid ini, yaitu untuk menciptakan tempat ibadah yang nyaman dan memiliki nilai estetika tinggi.